MAGANGERS 1
Kata-kata adalah hal yang tak pernah lepas dari kehidupan manusia. Dimulai dari saat mengucapkan kata pertama sampai menjelang kematian. Tetapi taukah Anda seberapa besar kekuatan kata-kata itu? Kata-kata yang diucapkan oleh seseorang memiliki dampak yang sangat besar bagi dirinya sendiri, orang lain yang ada di sekitarnya, bahkan seluruh dunia. Namun, tidak semua orang mengucapkan perkataan dengan memikirkan dampaknya bagi orang lain. Ada yang menggunakannya dengan baik dan ada juga yang tidak. Misalnya seorang motivator yang memberikan motivasi ke banyak orang, nasihat dari orang tua atau kerabat, dan sebagainya. Tentunya hal itu memberikan dampak yang baik bagi orang lain bukan? Contoh yang lain adalah mengejek, pembullian dengan perkataan, nge’judge’ orang lain karena kekurangannya, dan sebagainya. Apakah Anda pernah membayangkan bagaimana dampaknya ke orang tersebut? Kasus yang paling ringan mungkin akan menyebabkan orang tersebut menjadi minder dan yang paling berat adalah bunuh diri. Dari contoh yang diberikan di atas sudah memberikan gambaran betapa besar kekuatan kata-kata yang diucapkan seseorang. Jadi, gunakanlah kata-kata dengan bijak karena kekuatan kata-kata Anda dapat memberikan dampak yang baik dan buruk bagi orang lain dan diri Anda sendiri.
Selain dalam kehidupan sehari-hari, kata-kata juga tak lepas dari kehidupan berorganisasi terutama dalam berargumen dan persuasi. Dalam berargumen dan persuasi, selain memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik tentunya Anda harus memiliki etika yang baik. Berikut adalah beberapa cara berargumen dengan baik :
– Percaya diri
– Tahu benar permasalahan
– Meminta tanggapan
– Mendukung opini orang lain
– Jangan terbawa emosi
Sedangkan cara persuasi yang baik :
– Berikan kesan pertama yang baik
– Menarik empati
– Membangun kredibilitas
– Memotivasi
Dalam berargumentasi, terdapat beberapa ‘logical fallacy’ atau kesalah berpikir yang umum terjadi.
1. Appeal to Believe
Merupakan logical fallacy dimana argumen untuk mendukung atau menolak suatu hal didasarkan pada kepercayaan personal.
2. Argument from Adverse Consequences
Merupakan logical fallacy dimana seseorang merasa dirinya harus benar dalam perdebatan karena apabila ia salah, maka hal-hal yang ia percaya tidak baik akan menjadi konsekuensinya.
3. Bandwagon Fallacy
Merupakan logical fallacy dimana seseorang mendasarkan argumennya pada arus mayoritas pendapat yang ada.
4. Genetic Fallacy
Merupakan logical fallacy ketika seseorang mendasarkan argumennya pada asal usul dari hal yang diperdebatkan.
5. Ad Hominem
Merupakan logical fallacy dimana seseorang akan menyerang individu daripada argumen yang seharusnya diperdebatkan.
Bandung, 28 Januari 2018
Jonathan A. Leman FTTM 2017
MAGANGERS 2
Kegiatan manusia tidak luput dari kata-kata. Tanpa kata-kata, tak ada yg bisa kita bicarakan. Tanpa kata-kata, kita tidak bisa berkarya. Kata-kata memiliki kekuatan yang dahsyat karena tanpa kata-kata, kita seperti orang mati. Kekuatan kata-kata bisa membawa dampak positif dan dampak negatif. Jika digunakan dengan tidak tepat, akan membawa bencana. Sebaliknya jika digunakan dengan tepat, dapat memberikan manfaat optimal bagi keuntungan kita.
Misalnya kata-kata bisa menentukan kita bisa sukses atau gagal. Jika kita mengatakan pada diri kita sendiri bahwa kita tidak bisa melakukan suatu pekerjaan, maka dapat dipastikan bahwa kita memang tidak akan bisa melakukan pekerjaan tersebut. Dengan kata tidak bisa, semua kemungkinan tidak dicoba lagi dan semua usaha dihentikan. Namun jika kita mengatakan pada diri sendiri bahwa kita bisa melakukan suatu pekerjaan, maka pekerjaan tersebut dapat kita selesaikan walaupun harus melalui berbagai tantangan. Kata bisa memiliki kekuatan untuk mewujudkan keberhasilan dan mendorong kita melakukan berbagai upaya untuk mengatasi rintangan yang kita hadapi. Maka kita harus berhati-hati dalam berbicara. Gunakanlah kata-kata positif agar bisa meraih manfaat positif dari kekuatan kata-kata tersebut
Hubungan komunikasi terjalin setiap saat dimana anda akan berdebat, bercakapa-cakap atau saling beragumentasi. Berikut cara beragumentasi dan persuasi :
1. Hargai pendapat orang lain
2. Akui kesalahan anda sengaja ataupun
3. Serang idenya bukan orang yang menyampaikan ide tersebut
4. Gunakan bukti dan fakta yang sesuai dengan tema argumen serta lawan argumen anda
5. Mencari kekeliruan yang logis
6. Tahu kapan harus berhenti
Logical Falacy
Dalam perdebetan, ada satu hal yang membuat perdebatan tersebut menjadi tidak berkualitas dan sangat subjektif. Persoalan yang dimaksud adalah logical fallacy atau kesalahan dalam berpikir. Berikut adalah tipe logical fallacy :
1. Appeal to belief Merupakanlogical fallacy dimana argumen untuk mendukung atau menolaj sesuatu didasarkan pada kepercayaan personalnya, yang mana hal ini sangat subjektif.
2. Argument from adverse consequences Merupakan logical fallacy dimana seseorang merasa bahwa dirinya harus benar dalam perdebatan karena apabila ia tidak benar, maka hal-hal tidak baik akan menjadi konsekwensinya.
3. Bandwago fallacy Adalah ketika seseorang mendasarkan argumen pada arus mayoritas pendapat yang ada.
4. Genetic fallacy Terjadi apabila seseorang mendasarkan argumen mereka pada asal usul dari hal yang diperdebatkan.
5. Ad hominem Terjadi apabila seseorang menyerang individu daripada argumen yang seharusnya diperdebatkan.
Bandung, 28 Februari 2018
Erica Kusuma FMIPA 17
MAGANGERS 3
Kata adalah satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri serta memiliki arti. Tahu kah anda bahwa kata memiliki suatu kekuatan? Ya, tanpa kita sadari bahwa kata memiliki suatu kekuatan yang besar. Kekuatan yang disini bukanlah kekuatan layaknya kekuatan seperti yang ada seperti difilm atau dikomik. Kekuatan yang diartikan disini adalah kekuatan dalam mempengaruhi sesuatu. Sebagai contoh adalah salah satu penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti Masaro Emoto, yang menggunakan air sebagai objeknya. Masaro Emoto menemukan bahwa air memiliki memori yang dari hasil percobaan adalah bahwa air dapat mentransfer kata-kata yang baik menjadi kristal-kristal yang indah, sedangkan untuk air yang dibisikkan oleh kata-kata yang buruk kristal air tersebut berbentuk tak beraturan. Itulah betapa dasyatnya kekuatan kata-kata, kekuatan kata-kata juga dapat mempengaruhi tindakan dan pikiran seseorang. Salah satunya dalam berargumentasi dan peruasi Argumentasi adalah proses lempar melempar tanggapan yang berdasarkan fakta yang ada, sedangkan persuasi adalah proses dimana bertujuan untuk mempengaruhi pikiran lawan bicara untuk sependepat dengan pikiran kita, namun jika hal tersebut tidak dapat terjadi maka “win win solution” adalah alternatifnya. Dalam melakukan argumentasi dan persuasu ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
• Gunakan data dan fakta yang kita miliki
• Tidak menggunakan kata “mungkin” dan apabila sesuatu yang bersifat futuristic gunakan hipotesis
• Menggunakan teknik olah rasa dan olah suara yang baik dengan memperhatikan lawan bicara
• Melihat celah pikiran lawan bicara
Begitu luar biasa kekuatan kata-kata yang dapat mempengaruhi pikiran dan tindakan seseorang itulah mengapa pentingnya dalam melatih kemampuan kia berkata-kata.
Bonus item
Logical Fallacy atau kesalahan dalam berlogika adalah ketidak mampuan memahami sesuatu yang menyebabkan kesesatan dalam berpikir. Kegagalan tersebuat bisa sangat fatal, seperti melakukan sejumlah aksi tak bermoral, seperti mengubah opini publik, memutar balik fakta, pembodohan publik, fitnah, provokasi sektarian, pembunuhan karakter, memecah belah, menghindari jerat hukum, dan meraih kekuasaan dengan janji palsu.
Bandung, 28 Januari 2018
Rama Adyaksa Kebumian’17